Sabtu, 14 September 2013

Kapan


Oleh : Rahmita Sari

Suara itu bergemuruh
Amat keras dentumannya
Hingga pusara terbelah 
Dan pijakan langit ingin runtuh

Menghujam segala benda langit menyerang
Membabibuta dan menusuk tanah hingga lubang menganga
Menanti
Semua diam dalam kebingungan

Berhamburan
Berlari menuju altar suci dan kiblat
Apakah ini musibah besar
Musibah yang akan menelan lautan manusia

Jika ini ujian 
Tuliskan pesan di langit Tuhan
Dan seperti biasa doa itu belum di jawab
Hingga waktunya tiba

Hewan menjadi sangat bringas
Dan segala golongan berkumpul 
Tapi mereka lenyap 
Lenyap tersapu serpihan pasir yang membumbung dari langit

Segala wajah terhampar rasa malu
Wajah seakan pucat tapi masih sadar dalam jiwa yang kuat
Jiwa itu tiba-tiba melayang
Melayang mendekati cermin dosa dalam hidup

Namun jiwa itu lenyap perlahan
Lautan manusia di bayangi bayang-bayang dosa
Tapi itu sudah terlambat
Dan menjadi abu yang hilang dalam lautan darah

Tiba-tiba langit menjadi mega
Aorora di mana-mana 
Dan kota besar itu terbentur luapan laut 
Suaranya terdengar dari kejauhan

Seperti suara Pac Man yang menghujam Jepang
Namun lebih besar korbannya
Hingga sungai di penuhi darah manusia
Teriakan itu lagi-lagi terdengar

Suara jeritan yang tertanam rasa sakit luar biasa
Raungan demi raungan di perdengarkan 
Hingga telinga menjadi sakit dan gendang pun pecah
Umat itu pun hilang dalam suara bising angin tornado

Sebagai penutup akan kehidupan
Gunung itu terbentur langit
Meratakan segala tanah dan api yang muncul karena lava
Dan galaksi itu hilang


Tidak ada komentar: