Sabtu, 14 September 2013

Mencekam Hawa


Hujan deras tidak dapat berhenti
Suasana dingin membuat darah membiru
Dalam bilik hati ada sesuatu yang kuat
Dalam krongkongan menguap panas hingga tidak tertelan

Jantung berdetak memompa darah
Aku berjalan dengan kaki berkapalan
Menuju lapang yang di isi pejuang
Pejuang yang menuntut kesepakatan hak

Menuntut sebuah kenyamanan hidup
Dari himpitan peraturan yang tidak memberi kesempatan
Hingga akhirnya satu per satu orang di sana
Mati

Siap
Geretak kami saling menggandeng lengan
Agar tidak terpecah dan di singkirkan dari barisan
Namun kalian menyerang

Menyerang dengan membabi buta
Hingga kami berlarian
Dan kalian memburu hingga kami di krumuni
Dan mati

Aku melihat dan amarah muncul
Aku berlari menuju gerbang bangsa
Agar terdengar kesepakatan kami
Namun orang dalam gedung tetap diam

Tiba-tiba suara letusan menghempas angin
Seraya tubuh ku oleng dan bau amis muncul
Lutut melemas dan darah mengalir di aspal
Membuat  pandangan kabur tidak karuan

Tubuh ku melemas
Perlahan dingin itu datang
Dan sunyi menyapu gerombolan
Letupan asap masih berkeliaran

Tidak ada komentar: