Minggu, 07 Juli 2013

Mimpi Dari Penulis Amatir

 Pagi mendung, pikir ku waktunya resign namun aku masih pertimbangkan selama itu kah aku bekerja dan kini ku menyerah. Pak Yustiyo menelpon tanda akan ada panggilan ke kantor. Pikir ku menjadi sempit, kadang aku berpikir aku akan di maki dan di lempar beberapa kertas hasil kerja ku yang salah, namun tak ku bayangkan hal selanjutnya hal yang aku alami mungkin akan lebih buruk. Buat penulis yang baru bekerja selama dua tahun aku masih minder dengan kemampuan yang aku miliki, hanya seorang penulis dan editing paruh waktu, buat ku tidak ada apa-apanya.

Aku berkendara, menaiki motor yang hampir 5 tahun selalu menjadi alat transportasi ku, ku lihat lingkungan sekitar ku, hah sama pikir ku tak semuanya dilingkungan ku suka di sapa, aku menutup helm rapat-rapat enggan rasanya menyapa para orang tua yang memiliki pemikiran lebih berpengalaman di banding diri ku bocah ingusan yang beranjak dewasa (makin tuha). Usia yang menginjak 20 tahun aku lalui dengan beberapa kegiatan salah satunya bekerja di salah satu kantor swasta di Bandar Lampung, tapi tak pernah aku bercerita kepada bapak-ibu ku, mereka cukup tahu aku adalah seorang anak yang malas dan pintar membagi waktu belajar.

Sesampainya di parkiran kantor, aku menyapa Pak Dimin seorang satpam kantor yang sudah mengabdi lebih dari 15 tahun. Aku sangat bahagia bila bertemunya orang yang sangat tulus memberikan pelayanan ke pada atasannya yakni Pak Yustiyo. "Mbak Sari di tunggu Pak Yustiyo di lobi, katanya penting ...." Pemberitahuan Pak Dimin.
"Hah, udah berapa lama pak?" Tanya ku sedikit memasang muka bego, ciri khas ku.
"Barusan kok, bapak nyampenya " Jelas Pak Dimin.
"Makasih pak" Jawab ku, sambil berlari ke lobi kantor.
Sesampainya di kantor, aku di sidang rasanya aneh Pak Yus bertanya tentang gaji.
"Aku menjawab bukan karena gaji, Pak". Jawab aku. 
"tapi saya masih butuh tenaga kamu dan ide-ide kamu". Pak Yus, menjawab.
"Ide kamu bisa mix bersamaan ide karyawan yang lain, walau kamu masih menempuh pendidikan Strata 1 kamu".

"Yah, baik lah pak saya bisa bertahan di sini".
"Bapak, akan memberi beasiswa untuk kamu jika kamu masih stay dan semangat bekerja di management kamu".
"Iya, pak saya akan pertahankan". jawab ku.
"Baiklah, saya tahu kamu punya kemampuan menulis yang baik" Puji pak yus.
Aku pun, keluar dari lobi kantor agak dag,dig,dug sulit tersenyum dan sulit bicara. Aku langsung pulang dan mngerjakan tugas yang dikirimi kantor kepada ku, wah rasanya kembali semangat menulis ku walau sedikit over.

Aku menulis beberapa artikel yang kurang lebih dua halaman, aku berada tepat di depan laptop hingga pukul 03.00 pagi dari pukul 19.00 Wib. Aku memulai menulis dan mengedit setidaknya ada harga yang pantas buat ku dapatkan.

** Stay on penuh dedikasi....
*** Job -job-good job.....
****  Bertahan di gaji Rp. 3.250.000

Tidak ada komentar: