Jumat, 19 Juli 2013

Peribahasa II


Air beriak tanda tak dalam = Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan = Orang yang pendiam biasanya banyak ilmunya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga = Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orang tuanya. 

Air susu dibalas air tuba = Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. 

Ada harga ada rupa = Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang tersebut.


Ada pasang turun naik = Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

Ada uang abang disayang, Tak ada uang abang melayang = Hanya mau bersama saat senang tetapi tak mau tahu disaat sedang susah.

Ada padang ada belalang, Ada air ada pula ikan = Dimana pun berada pasti ada rezeki untuk kita.

Bagai air di daun talas = Pendirian seseorang yang selalu berubah-ubah.

Bagai mendapat durian runtuh = Mendapat suatu rezeki tanpa disangka-sangka sebelumnya.

Bagaikan abu di atas tanggul = Orang yang berada dalam kedudukan sulit dan mudah jatuh. 

Bagaikan burung dalam sangkar = Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Barangsiapa menggali lubang, Ia juga terperosok didalamnya = Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut celaka.

Berguru kepalang ajar, Bagai bunga kembang tak jadi = Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik. 

Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh = Kuat kalau bersatu, lemah kalau berpecah belah.

Berat sama dipikul, Ringan sama dijinjing = Susah ataupun sama dirasakan bersama-sama.

Besar pasak daripaga tiang = Besar pengeluaran daripada pendapatan.

Dimana kayu bengkok, Disana musang mengintai = Orang yang sedang lengah mudah dimanfaatkan oleh musuhnya.

Dimana bumi dipijak, Disitu langit dijunjung = Dimana pun kita tinggal atau berada, maka adat-istiadatnya harus diikuti.

Dibujuk ia menangis, Ditendang ia tertawa = Mau bekerja dengan baik bila sudah mendapat teguran.

Ditindih yang berat, Dililit yang panjang = Kemalangan yang darang tanpa bisa dihindari.

Enak makan dikunyah, Enak kata diperkatakan = Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan terlebih dahulu. 

Harimau mati meninggalkan belang = Orang baik jika sudah tiada selalu dikenang jasa-jasanya. 

Jauh dimata, Dekat dihati = Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Karena nilai setitik, Rusak susu sebelangga = Disebabkan kesalahan kecil maka mendapatkan kerugian yang sangat besar.

Lain di bibir lain di hati = Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.

Lempar batu sembunyi tangan = Seseorang yang melakukan sesuatu tetapi tidak mau bertanggung jawab.

Malu bertanya sesat dijalan = Orang yang malu bertanya akhirnya tersesat dan terpuruk karena keputusannya.

Maksud hati memeluk gunung, Apa daya tangan tak sampai = Cita-cita besar, tetapi tidak mampu untuk meraihnya.

Masuk di telinga, Keluar di telinga kiri = Tidak menuruti nasihat yang diberikan.

Membagi sama adil, Memotong sama panjang = Jika membagi ataupun memutuskan sesuatu harus adil dan tidak berat sebelah.

Menang jadi arang, Kalah jadi abu = Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Rajin pangkal pandai, Hemat pangkal kaya = Untuk mendapat kepandaian kita harus belajar, untuk mendapatkan kekayaan kita harus hemat.

Sambil menyelam minum air = Melakukan beberapa pekerjaan sekaligus.

Sakit sama mengaduh, Luka sama mengeluh = Seiya sekata dalam sebuah keadaan.

Seberat-berat mata memandang, Berat juga bahu memikul = Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih menderita orang yang mengalaminya.

Seperti telur diujung tanduk = Berada pada posisi sulit dan serba salah.

Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk = Seseorang yang semakin pintar, biasanya semakin rendah hati.

Sepandai-pandai tupai meloncat, Pasti akan jatuh juga = Sepandai-pandainya manusia pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Sekali merengkuh dayung, Dua tiga pulau terlampaui = Dengan sekali bersusah payah, dua tiga keinginan terlaksana. 

Tak ada gading yang tak retak = Tidak ada satu pekerjaan manusia yang hasilnya sempurna.

Tak ada rotan akar pun jadi = Dapat memanfaatkan apa saja.

Tong kosong nyaring bunyinya = Orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tua-tua keladi, Makin tua makin menjadi = Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

 <a href="http://tutorial-blogz.blogspot.com/2013/05/kumpulan-peribahasa-indonesia.html">Kumpulan Peribahasa Indonesia Terpopuler Beserta Artinya</a>

Tidak ada komentar: