Senin, 01 Juli 2013

TEMAN SALING SUPPORT

Hujan mengguyur kota Bandung, membut lautan uap di segala langit menyelimuti kota tersebut dengan kabut yang tebalnya sulit dijangkau mata telanjang. Pukul 04.00 WIB Timo masih mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan magangnya tanpa ditemani secangkir kopi panas dan ubi hangat dari pukul 21.00 malam, ia mengutak atik pekerjaannya ia tipe lelaki yang ambisius lelaki yang mengenal kerasnya kehidupan seakan lelah tak menjadi lawannya hanya sholat witir yang ia kerjakan di saat ia mulai lelah karena pekerjaan yang tidak kunjung selesai.

"Timo, makan dulu nak dari malam kamu belum makan !! ". Ibu menasihati.
"Ia bu, nanti saya sekalian masak sarapan ". Jawab Timo singkat.
Ibu berlalu dari depan pintu kamar Timo yang sedikit terbuka. Di dalam kamar yang berantakan karena kertas berserakan di segala penjuru kamar Timo tiba-tiba terdengar suara ponsel dengan nada dering yang lumayan nyaring memecah keheningan shubuh. Timo menarik nafas, dan menoleh ke arah tumpukan kertas dan mulai mencari ponselnya yang mulai rewel berdering membunyikan nada keras berulang kali, di angkatnya panggilan tersebut.

" Halo, assalamualaikum". Jawab Timo.
" Timo, ini gua Rizi mau ngabarin nanti ada rapat mendadak ". Jawab Rizi teman wanita sekaligus teman kuliah dan teman magang Timo.
" Oh,.ia Rizi Thank's sorry bikin lo sibuk ngabarin gue ". jawab timo kembali.
" Yah emang seharusnya begitu , yaudah gue mau berangkat jam 07.00 dah kelar yah kerjaan? hehehe".
" Oke,.untuk lo rebes...".
" Yaudah, bye..".
" Yah , bye....". Timo menutup pembicaraan dan terdiam sejenak, ia bersyukur memiliki seorang teman yang saling menyemangati saling berkontribusi, bukan saling memanfaatkan dalam hidupnya jika ada seorang teman yang bangga pernah memanfaatkan seseorang timo akan menjaukan seorang tersebut sebab kelak bisa jadi orang seperti itu menjadi beban dalam kehidupannya. Berbeda dengan Rizi, jika suatu kesalahan pernah ia lakukan, ia tidak serta merta menunjuk seseorang sebagai penyebab kesalahannya tapi ia memikirkan solusi dan meminta saran kepada Timo. Rizi tidak sungkan juga membantu Timo, memberi segala pertolongan walau pertolongan itu tidak Timo minta, itu yang membuatnya terjaga di dalam pemikiran positifnya, ia kemudian menoleh melihat jarum jam ke angka 05.00 dan bergegas mandi dan wudhu kemudian melaksanakan perintah Allah swt, setelah mengerjakan sholat ia kemudian merapihkan kama dan kemudian bergegas berangkat ke kantor.
Setibanya di kantor ia bertemu Rizi dan memberikan sapaan dan senyum sapa kepada Rizi.
" Hai,.rapat jabatan denger-denger ???". Tanya Timo iseng.
" Ia, pada gupek senior kita keep calm boy ".  Jawab Rizi.
mereka masuk dan mendapati bahwa mereka di terima kerja di kantor tersebut dengan gaji penuh, sebab informasi itu jelas tertulis di lebar kertas yang di tempel di depan pintu kantor bahwa nama-nama yang terdaftar di kertas tersebut adalah kayawan tetap. Timo dan Rizi tersenyum sumringah dan saling menepuk bahu, menandakan hal yang paling mereka impikan telah tercapai.
" Thank's banget selama gua ketemu loe, loe selalu support gua ". Celetuk Timo.
" Yah, nyantai aja, Tim.... loe juga udah ngasih saran dan kepercayaan tanpa harus gua minta dan thank's banget buat nasehat loe yang ga bisa gua bayar pake dollar hahahahhaahhahahah..............". Jelas Rizi panjang lebar.




Tidak ada komentar: