Oleh : Rahmita Sari
Segalanya dapat kita raih jika kita
fokus, selalu mengejar apa yang memang menjadi prioritas hidup menjadikan diri
kita selalu berevolusi kearah yang lebih baik. Agar pemikiran kita terbuka
terhadap hal-hal baru dan positif dan hal itu menjadikan kita sendiri sebagai
orang yang cerdas.
Manusia memiliki kelebihan dalam berpikir
menstimulasi sebagian pengetahuan yang dimilikinya. Dewasa ini banyak sekali
anak manusia yang tergolong manusia cerdas manusia yang memiliki rasa ingin
tahu yang kuat membuat sebagian dari harinya untuk belajar. Dengan belajar
manusia dapat dikatakan manusia yang memiliki knowledge dorongan kuat
untuk belajar tentunya di landasi ketekunan, niat yang tulus dalam menimba ilmu
di sekolah namun, apabila orang yang tidak belajar dapat kita katakan orang
yang bodoh ? tentu tidak jawabannya. Mereka sama-sama memiliki otak mereka
sama-sama memiliki niat untuk belajar tetapi niat tersebut tidak serius di
jalani.
Deskripsi saya mengenai otak yakni :
Otak, adalah bagian inti dari pengirim
respon ke sel-sel atau jaringan tubuh yang lain. Dengan otak manusia dianugrahi
berbagai pengetahuan yang dapat ia rekam dan resap kemudian dia simpan ke dalam
otak tersebut, otak memiliki kapasitas memori yang tinggi sejalan banyaknya
pengalaman yang di dapat manusia tersebut. Masing-masing manusia memiliki
kapasitas ingatan yang berbeda ada yang more than dan ada yang limited,
ini bergantung pada manusia itu sendiri ataupun cara kerja dari otaknya sendiri
bagaimana ia mengingat ingatan pendeknya atau ingatan yang memang hilang dan
kemudian muncul beberapa waktu. Otak
sendiri memiliki jaringan yang berbeda-beda untuk berpikir ke arah rasional
atau imajination.
Sungguh disayangkan
masih banyak orang yang tidak mau belajar, masih ongkah-ongkahan dalam
meniti hidupnya untuk yang lebih baik. Mereka cenderung menyepelekan segalanya
tentang ilmu yang akan menjadi pedoman hidupnya, dengan cara apa mereka
beratahan? Salah satunya dengan menyontek, menduplikasi,plagiat dan mengutil
sayang cara tersebut menjadi dasar hidupnya dalam menerobos jalur ujian
cara yang tidak lumrah namun dibiasakan. Apa artinya buku bagi mereka? Alat
amunisi dalam mendompleng nilai, belum lagi kita mengkaitkan “otak” bagi si
plagiat atau si penyontek dengan kekuasaan dan kelicikan mari akan saya bahas
lebih lanjut.
Nilai, apa arti nilai dalam bangku
sekolah atau kuliah? Nilai adalah harga mati untuk menebus gelar atau bangku
yang selanjutnya akan diperebutkan.
Cerita tentang bangku yang diperebutkan ini yang mungkin menjadi memanas
apabila caranya sungguh tidak indah , jelas dalam lingkup memaksakan kehendak dan
memaksakan kemampuan.
Apabila anda pernah menemukan kisah yang
sungguh memalukan pada berita yang berjudul “Mengganti rapor sekolah demi dapat
bangku bidik misi” entah namanya apa bangsa kita apabila manusia berpikiran
seperti ini, jelas murka bukan? Orang yang pintar namun kekurangan financial
mau dikemanakan mereka? Jelas tuhan sungguh adil masih banyak jalan ke
Roma.
Sungguh memuakkan bukan apabila anda
menemui orang yang seperti ini? Bahkan ada yang bangga apabila dirinya
membicarakan bahwa dirinya diterima di tempat kerja atau sekoah karena ia kenal
seseorang. Memalukan memang orang seperti ini seolah-olah menggambarkan atau
mendeskripsikan dirinya tidak memiliki kemampuan yang potensial, jelas dari
beberapa statmen yang ia kemukakan. Lanjut ke cerita kelicikan, bagaimana
seseorang menyalahgunakan statusnya kemudian dia mencari beberapa orang yang
kemudian dia jadikan alat untuk mendompleng berbagai kebutuhan yang ia miliki
demi kebutuhannya atau keinginannya. Cara-cara yang tidak halus pasti tidak
berjalan mulus banyak sekali godaan dalam menjalani atau meniti kesuksesan tapi
kembali lagi ke tuhan, tuhan punya masing-masing cerita dari anak manusia tidak
semuanya sama dan tidak semuanya berbeda tapi memiliki ciri khas tersendiri. Hidup
memang menuntut kebahagian setiap manusia ingin bahagia tetapi ada kalanya kita
bercermin kepada diri kita terhadap hal-hal apa yang besar kemudian kita
lupakan namun hal yang bukan urusan mengenai diri kita menjadi perbuatan yang
mendatangkan kesia-siaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar